Minggu, 05 Oktober 2014

Bahasa Jepang


Ada tiga jenis huruf yang dipakai untuk menulis dalam bahasa Jepang. Bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa China, namun huruf-huruf yang dipergunakan untuk menuliskan bahasa Jepang semula berasal dari China di mana konon dikatakan telah diciptakan ribuan tahun yang lalu. Huruf-huruf tersebut disebut kanji, bermula dari gambar benda. Dengan berlalunya waktu, gambar-gambar itu berubah, dan kebanyakan kanji tidak lagi terlihat sebagaimana bendanya semula; kini menjadi kata atau bagian dari kata. Ada sekitar 2000 kanji yang umum dipakai. Anak-anak mempelajari 1006 kanji di sekolah dasar dan 939 kanji lagi di sekolah menengah pertama.

Selain huruf kanji, orang Jepang juga menggunakan dua perangkat huruf fonetik, yaitu hiragana dan katakana, keduanya dikembangkan dari kanji. Tiap perangkat terdiri dari 46 huruf, yang merupakan suku-kata (biasanya berupa satu konsonan dan satu vokal, seperti "ka"). Dengan tambahan titik-titik khusus pada huruf tertentu, terjadi perubahan bunyi sehingga huruf-huruf ini dapat mengungkapkan semua bunyi dari bahasa Jepang modern. Hiragana dipakai bersama dengan kanji untuk menuliskan kalimat Jepang umum. Katakana dipakai untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa lain, nama orang dan tempat non-Jepang, bunyi, dan suara hewan.

Ada banyak dialek lokal dalam bahasa Jepang, disebut hougen. Untuk menunjukkan benda-benda yang sama, ada berbagai kata dialek yang berbeda-beda. Juga ada macam-macam variasi dalam logat dan intonasi, serta dalam akhiran pada kata kerja dan kata sifat. Meskipun demikian, orang-orang dari berbagai daerah dapat berkomunikasi dengan mudah karena menggunakan bahasa Jepang lisan standar yang sudah diterima secara luas.



Source:

Kebudayaan Jepang

Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan budayanya yang unik sambil mengintegrasikan masukan-masukan dari luar itu. Gaya hidup orang Jepang dewasa ini merupakan perpaduan budaya tradisional di bawah pengaruh Asia dan budaya modern Barat.

KEBUDAYAAN TRADISIONAL

Seni pertunjukan tradisional yang masih berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara lain kabuki, noh, kyogen dan bunraku.


Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. Ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung. Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai wanita, adalah pria.


Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki.

Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.


Bunraku, yang menjadi populer sekitar akhir abad ke-16, merupakan jenis teater boneka yang dimainkan dengan iringan nyanyian bercerita dan musik yang dimainkan dengan shamisen (alat musik petik berdawai tiga). Bunraku dikenal sebagai salah satu bentuk teater boneka yang paling halus di dunia.

Berbagai seni tradisional lainnya, seperti upacara minum teh dan ikebana (merangkai bunga), terus hidup sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Upacara minum teh (sado atau chado) adalah tata-cara yang diatur sangat halus dan teliti untuk menghidangkan dan minum teh hijau matcha (dalam bentuk bubuk). Ada hal yang lebih penting daripada ritual membuat dan menyajikan teh, karena upacara ini merupakan rangkaian seni yang mendalam yang membutuhkan pengetahuan yang luas dan kepekaan yang sangat halus. Sado juga menjajaki tujuan hidup dan mendorong timbulnya apresiasi terhadap alam.

 

Seni merangkai bunga Jepang (ikebana), yang mengalami evolusi di Jepang selama tujuh abad, berasal dari sajian bunga Budhis di masa awalnya.

Seni ini berbeda dengan penggunaan bunga yang murni bersifat dekoratif saja, karena setiap unsur dari sebuah karya ikebana dipilih secara sangat cermat termasuk bahan tanaman, wadah di mana ranting dan bunga akan ditempatkan, serta keterkaitan ranting-ranting dengan wadahnya dan ruang di sekitarnya.

KEBUDAYAAN MODERN

Musik klasik masuk ke Jepang dari Barat. Penggemarnya cukup banyak dan sejumlah konser diadakan di berbagai tempat di Jepang. Jepang telah melahirkan banyak konduktor (seperti Ozawa Seiji), pianis, dan pemain biola dan mereka melakukan pertunjukan di seluruh dunia.

Sejak Kurosawa Akira memenangkan Golden Lion Award di Festival Film Venice pada tahun 1951, dunia perfilman Jepang menjadi pusat perhatian dunia, dan karya-karya dari sutradara besar seperti Mizoguchi Kenji dan Ozu Yasujiro mendapat sambutan luas. Pada tahun-tahun terakhir ini, Kitano Takeshi memenangkan Golden Lion Award pada Festival Film Venice 1997 dengan karyanya HANA-BI dan meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik pada festival tahun 2003 dengan karyanya Zatoichi.


Film anime (kartun) Jepang yang menjadi hiburan bagi anak-anak Jepang sejak tahun 1960-an, kini diekspor ke seluruh dunia. Ada seri yang menjadi favorit anak-anak seluruh dunia, seperti Astro Boy, Doraemon, Sailor Moon, Detective Conan, dan Dragonball Z. Sementara itu, karya sutradara Miyazaki Hayao, Spirited Away, memenangkan Oscar sebagai film cerita kartun terbaik pada tahun 2003.

Untuk sastra, ada sejumlah pemenang Hadiah Nobel, yaitu Kawabata Yasunari dan Oe Kenzaburo. Sementara itu, karya-karya para pengarang yang lebih modern seperti Murakami Haruki dan Yoshimoto Banana populer di kalangan kaum muda Jepang dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.


Source:

こども の 日 (Kodomo no hi = Hari Anak)


Hari Anak-anak Jepang (こどもの日, Kodomo no hi) adalah salah satu hari libur resmi di Jepang yang jatuh tanggal 5 Mei. Hari libur ini merupakan serangkaian hari libur di akhir April dan awal Mei yang disebut Golden Week (Minggu Emas) di Jepang.

Hari Anak-anak diperingati sejak tahun 1948 dan ditetapkan dengan undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō) untuk “menghormati kepribadian anak, merencanakan kebahagiaan anak sambil berterima kasih kepada ibu.”

Asal Usul
Hari Anak-anak dulunya disebut Hari Anak Laki-laki, sehingga hari libur ini pada prakteknya diwarnai tradisi untuk anak laki-laki. Perayaan khusus untuk anak perempuan disebut Hina Matsuri dan dirayakan pada 3 Maret yang bukan hari libur.

Tradisi kuno Tiongkok mengenal perayaan yang berkaitan dengan musim yang disebut di Jepang sebagai sekku. Sejak zaman dulu, bulan ke-5 kalender Tionghoa diisi dengan kegiatan mengusir roh-roh jahat. Tanggal 5 bulan 5 dikenal sebagai Tango no sekku (端午の節句, Tango no sekku?) (Duanwu) dan merupakan hari untuk merayakan kesehatan dan pertumbuhan anak laki-laki.



Tradisi
Selama perayaan Hari Anak-anak, di rumah keluarga yang memiliki anak laki-laki terdapat tradisi memajang replika yoroi (pakaian ksatria zaman dulu) dan kabuto (helm samurai). Keluarga yang memiliki anak laki-laki juga memasang koinobori (bendera berbentuk ikan mas). Pada bendera ikan mas yang paling besar digambarkan anak laki-laki super kuat Kintarō sedang menunggang ikan emas. Kabuto, Yoroi, dan tokoh Kintarō digunakan sebagai simbol harapan anak laki-laki yang sehat dan kuat. Kue yang dimakan selama perayaan adalah kue chimaki dan kashiwamochi.


Source:

Asal Usul Nama Jepang & Sebutan "Matahari Terbit"

Nama asli untuk Jepang (dalam bahasa Jepang) adalah Nihon (日本) yang mana huruf tersebut berarti “asalnya matahari”. Secara kasar dapat diterjemahkan menjadi “negeri matahari terbit”.

4a naval-flag-of-japan-437
Nihon (日本) merupakan nama yang digunakan oleh Kekaisaran Cina pada masa Dinasti Sui (tahun 589-618) untuk menyebut Jepang. Secara sederhana, itu menunjukkan arah Jepang jika dilihat dari Cina. Jika kalian berada di Cina, negara Jepang ada di sisi Timur. Pun jika kalian di Cina matahari terlihat seolah terbit dari arah negara Jepang.


4b first-western-map-of-japan-437

Bahasa Jepang yang aslinya digunakan untuk menyebut “Jepang” adalah wakoku (倭国). Huruf tersebut berarti “negerinya wa”. Wa disini merupakan kelompok etnis yang hidup di Jepang selama periode 3 Kerajaan (tahun 220-280)

Nama Nihon pertama digunakan dalam korespondensi dengan Cina. Seiring berjalannya waktu, nama tersebut semakin populer dan menjadi nama untuk Jepang (dalam bahasa Jepang). Nama tersebut menginspirasi bendera Jepang.

Japan (Jepang) bukanlah kata dalam bahasa Jepang. Kata bahasa Jepang untuk “Japan” (Jepang) adalah Nippon (日本) – biasa diterjemahkan secara bebas sebagai tanahnya matahari terbit.

Portugis merupakan negara pertama yang berdagang secara ekstensif dengan Jepang. Mereka juga menjadi yang pertama (tahun 1603) yang merepresentasikan bahasa Jepang menggunakan huruf latin (alfabet Inggris).

Terjemahan pertama dari “Nippon” (日本) adalah “Jippon”. Banyak bahasa Eropa mengadopsi kesalahan sebut dari kata “Jippon”. Dalam bahasa Prancis, kata tersebut lalu menjadi Japon. Dalam bahasa Inggris, lalu menjadi Japan (Jepang).

Jadi kata Japan merupakan hasil dari kesalahan menerjemahkan berulang kali dari kata “Nippon”. Paling tidak nama tersebut mendekati nama yang diberikan oleh Marco Polo untuk Jepang – Cipangu (abad ke-15).

4c flag-of-japan-in-history-437

Keutungan Melanjutkan Studi di Jepang

Melanjutkan studi ke luar negeri merupakan suatu kesempatan yang baik untuk proses pengembangan diri. Banyak negara yang menawarkan mutu dan fasilitas pendidikan berkualitas. Ini pasti menjadi salah satu hal yang membuatmu pusing saat memikirkan mana yang akan menjadi tujuan studimu.

Jepang merupakan salah satu negara yang dapat menjadi alternatif tepat untuk melanjutkan pendidikan di sana. Apa alasannya ya? Coba deh simak beberapa informasi ini!

1. Jarak. Jepang merupakan salah satu negara yang masih dalam kawasan wilayah benua Asia. Jika ini merupakan pengalaman pertama kamu hidup di luar negeri, ada baiknya memilih negara yang tidak berjarak terlalu jauh.

2. Pandangan Hidup. Masyarakat Jepang memiliki pandangan dan prinsip hidup yang sangat baik. Hal ini merupakan salah satu sisi positif yang bisa kamu jadikan pelajaran berharga. Berbaur dengan adat dan budaya masyarakat lokal di sana dapat memberikan berbagai pengalaman berharga yang pastinya berguna untukmu.

3. Tempat Wisata Indah. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai macam tempat wisata outdoor indah. Jadi, saat kamu merasa penat dengan berbagai tugas kuliah yang menumpuk, jalan-jalan mengunjungi objek wisata di sana dapat menjadi cara refreshing yang baik. Kamu nggak akan bosan menikmati indahnya suasana pedesaan, sungai, atau pegunungan di Jepang yang masih terjaga keasriannya.

4. Aneka Hiburan Menarik. Selain lokasi wisata outdoor bertema alam, Jepang juga memiliki aneka tempat hiburan menarik. Ada banyak pusat perbelanjaan dan taman rekreasi mengasyikkan pastinya seru dikunjungi bersama teman-teman baru.

5. Kuliner Lezat. Pecinta masakan Jepang? Studi di Jepang pasti menjadi surga makanan untukmu, dong. Nggak hanya bisa wisata kuliner saja, kamu juga bisa belajar cara membuatnya selama tinggal di sini.

6. Mengasah Kemampuan Bahasa Jepang. Bahasa Jepang sudah menjadi salah satu bahasa internasional yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Studi di Jepang dan mendalami bahasanya merupakan nilai plus untukmu. Hal ini bisa menjadi bekal yang mempersiapkanmu bersaing di era globalisasi dengan lebih mantap lagi.



Source:
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net