Kamis, 13 Oktober 2016

#SIP Lingkup Data CBIS

1. Hirarki Data



Data harus disusun secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien. Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu:

  1. Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
  2. Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda).
  3. Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang mempunyai makna.
  4. Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci. Jadi record ibarat kumpulan kata yang membentuk satu kalimat yang berarti.
  5. File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti.
  6. Database semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk tujuan tertentu.
2. Pemrosesan


  1. Batch, yaitu sekelompok dokumen kejadian atau record yang menunggu pencatatan, pembaruan atau pemrosesan lainnya.
  2. Online, yaitu alat yang aktif dan terhubung dengan komputer. Biasanya monitor, keyboard dan hard disk dipasang online ketika komputer menyala.
  3. Real time, yaitu suatu sistem dimana kejadian dicatat segera setelah terjadi, dan field ringkasan di tabel induk terkait segera diperbaharui.
3. Penyimpanan



  1. DASD (Direct Access Storage Deviceatau media penyimpanan akses langsung adalah media arsip utama yang baik. Arsip utama adalah gambaran konseptual dari salah satu sumber daya perusahaan atau unsur lingkungan. Penggunaan DASD yang popular adalah media penyimpanan sementara yang berfungsi untuk menampung data semi-terproses. Misalnya data dapat di transfer dari satu program ke program lain melalui piringan (disk).
  2. SASD (Sequential Access Storage Device) prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu mulai dari awal. Contohnya: magnetic tape. Sudah jarang dipakai, umunya hanya untuk backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar.






SOURCE:

https://www.academia.edu/6066367/Makalah_Sistem_Informasi_Berbasis_Komputer

http://miftah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16955/4/Chapter%20II.pdf

http://lib.mdp.ac.id/ebook/Karya%20Umum/Diktat_Sistem_Basis_Data.pdf
http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch
Suyanto, M. (2005). Pengantar teknologi informasi untuk bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Ukar,. K. (2006). Student Guide Series Pengenalan Komputer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Yulidic. (2012). Pengertian computer based information system (CBIS). Dari http://www.perpuskita.com/cbis/624/. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2016.


*pictures from google

#SIP CBIS (Computer Based Information System) dan Evolusi CBIS

Perkembangan program-program komputer yang sengaja dirancang untuk memudahkan manajemen dalam mengelola informasi sangat pesat. Aplikasi di berbagai bidang pun semakin luas, terutama aplikasi dibidang bisnis yang dimaklumi sebagai indikator kemajuan suatu peradaban manusia. Pada dunia bisnis dikenal beberapa jenis aplikasi program komputer untuk mendukung kinerja suatu bisnis, seperti apikasi yang berkaitan dengan psikologi, apiikasi yang berkaitan dengan bidang psikotes aplikasi yang berkaitan dengan bidang pengambilan keputusan, aplikasi yang berkaitan dengan bidang informasi psikologi bahkan sampai kantor maya (Virtual office) dan sistem berbasis pengetahuan. Seluruh apikasi pragram komputer atau lebih dikenal dengan software dibidang bisnis tersebut dikenal dengan istilah sistem informasi berbasis komputer (dalam Saliman, 2012).

1. Pengertian CBIS

Computer based information system - CBIS (sistem informasi berbasis komputer) adalah sistem informasi untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengendalikan peranti keras dan lunak komputer. CBIS (Computer Based Information System) mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Menurut Sihete (2014), Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.

Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem informasi merupakan sistem pembangkit pembangit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat, dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

CBIS memiliki lima subsistem, yaitu sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem otomatisasi perkantoran, dan sistem ahli. Setiap subsitem ini dapat memberikan informasi yang akan digunakan dalam manajemen kualitas. CBIS telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis. Suatu model CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi sistem informasi yang berbasiskan computer yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi system informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan.


2. Fungsi CBIS
  • Mendapatkan, mengumpulkan, mengolah, mendistribusikan dan menyimpan informasi,
  • Me-manage dan menggunakan informasi sebagai pengambilan keputusan,
  • Memecahkan masalah terstruktur/program bagi kalangan manager,
  • Pembuatan dan pengolahan laporan, pembedayaan komunikasi aktivitas organisasi,
  • Kecanggihan sistem, sehingga meniru kecedasan manusia.

3. Komponen CBIS 
  • Database  : Data yang diperoleh dan kemudian diproses untuk menjadi sebuah Informasi.
  • Procedure : Langkah – langkah dijalankan melalui serangkaian aksi yang menghasilkan informasi yang diinginkan.
  • Hardware : Perangkat yang biasanya berupa komputer yang di gunakan untuk memproses data.
  • Software : Komponen penunjang hardware.
  • Telecommunication : Teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ketempat lain.
  • Human : Pelaku atau penggerak dari komponen – komponen CBIS yang lainya sehingga di hasilkan informasi yang di lakukan. Selain itu Human juga  digunakan sebagai pengambilan keputusan yang di jadikan sebagai Perencanaan, Pemecahan Masalah, dan Kebijakan.

4. Evolusi dan Aplikasi CBIS

Menurut Saliman, dalam beberapa hal, nilai CBIS juga dapat dipertimbangkan dari siklus CBIS. Tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup yaitu : lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem (system life cycle – SLC), dan terdiri dari tahap-tahap berikut: (1) Perencanaan; (2) Analisis; (3) Rancangan; (4) Penerapan; dan (5) Penggunaan.

Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa CBIS mempunyai biaya yang tinggi. Cepat atau lambat, sifat dinamis kebutuhan informasi akan melampaui kemampuan sistem informasi, sehingga sistem itu harus diperbarui. Tahap-tahap siklus hidup sistem membentuk suatu pola lingkaran. Saat suatu sistem berakhir masa kegunaannya dan harus diganti, suatu siklus hidup baru dimulai, diawali dengan tahap perencanaan.

Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung  jawab atas siklus hidup sistem. Sesuai dengan penekanan pada manajer sebagai pemakai, tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer. Manajer ini adalah manajer dari unit organisasi tempat diaplikasikannya komputer dan dapat ditempatkan di mana saja di dalam perusahaan.

Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu :

  1. Berfokus pada Data (electronic data processing – EDP)
    Didukung dengan munculnya punched card dan key driven book keeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).

  2. Berfokus pada Informasi (information management system – IMS)
    Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Raymond mcLeod, Jr). Integrasi manusia atau mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen dan pengambilan keputusan pada suatu organisasi (Gordon B. Davis). Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen. 

    - Elemen-elemen SIM : Hardware, Software, Procedure, Database, Model
    - Tujuan : Memenuhi Kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan .

  3. Berfokus pada Komunikasi (office automation – OA)
    OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office). Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan.

    - Fungsinya : Untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan dan menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.

    - Tujuan Otomatisasi Kantor: Penghindaran biaya, Pemecahan masalah kelompok, Sebagai pelengkap,

    - Aplikasi Otomatisasi Kantor: Word Processing, Email, Voice mail, Electronic calendaring, Audio Conferencing, Video conferencing, Computer conferencing, Facsimile transmission, Video text, Imaging, dan Dekstop publishing.

  4. Berfokus pada Konsultasi (artificial intelligence/expert system – AI/ES)
    Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah. Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases systems). 

    - Komponen sistem pakar :
    a) User interface, memungkinkan pemakai untuk dapat berinteraksi dengan sistem pakar
    b) Knowledge base, menyimpan pengetahuan gabungan yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
    c) Inference engine, memberi kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base.
    d) Development engine, digunakan oleh ahli dan analisis sistem untuk menciptakan sistem pakar.

    - Output sistem pakar : menjelaskan pertanyaan, menjelaskan pemecahan masalah






SOURCE:

Fatta, H.A (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Gaol, C. J. L., (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
http://fe.unpas.ac.id/fe_app/uploaduser/artikel/teguh-cbis01.pdf
http://www.teach-ict.com/contributors/mark_bebbington/Computer_Based_Information_System.doc
http://www.perpuskita.com/cbis/624/
Laudon, K.C. & Laudon, J.P. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Umar, H. (2005). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Vanta, Rivany. (2011). Evolusi sistem informasi berbasis komputer. Diakses tgl 13 Oktober 2016.

*pictures from google

Kamis, 06 Oktober 2016

#SIP Arsitektur Komputer & Struktur Kognisi Manusia

Definisi Arsitektur Komputer

Menurut Syafrizal (2005) "arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer." Sedangkan menurut Alfatta (2007), "arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya." Arsitektur komputer memberikan berbagai atribut pada sistem komputer yang dibutuhkan oleh seorang perancang software sistem untuk mengembangkan suatu progaram. Jadi arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputeryang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

Komponen Arsitektur Komputer 

  1. MOTHERBOARD
    Komponen komputer tempat kita menancapkan atau memasangkan komponen-komponen komputer lainnya seperti processor, video card, sound card, hard disk, dan lain sebagainya. Motherboard berfungsi untuk menghubungkan setiap komponen-komponen komputer tersebut agar bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Setiap motherboard memiliki spesifikasi-nya masing-masing, spesifikasi seperti processor apa yang didukungnya dan berapa kapasitas maksimal RAM yang didukung oleh motherboard tersebut.
  2. PROCESSOR
    Jika sebuah komputer diibaratkan sebagai seorang manusia, maka processor adalah otak manusia tersebut. Processor atau CPU (Central Processing Unit) adalah sebuah komponen komputer yang bertugas untuk mengeksekusi instruksi atau melakukan perhitungan-perhitungan. Sebelum membeli sebuah processor kalian harus mencari tahu terlebih dahulu socket processor apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah socket AM2, socket LGA, atau lain sebagainya.
  3. RAM
    Singkatan dari Random Access Memory, yaitu sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk menyimpan data sementara dari suatu program yang sedang kita  jalankan dan data-data tersebut bisa diakses secara acak atau random. Sebelum membeli sebuah RAM kalian harus mencari tahu terlebih dahulu slot RAM apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah SDRAM, DDR, DDR2, DDR3 atau lain sebagainya.
  4. HARDWARE
    Perangkat keras dalam sistem komputer yang merupakan komponen yang secara fisik dapat dilihat dan diraba yang membentuk suatu kesatuan sehingga dapat difungsikan. Contonya: keyboard, mouse, cpu, monitor, printer.
  5. SOFTWARE
    Perangkat lunak adalah suatu program yang berisi instruksi-instruksi (perintah) yang dimengerti oleh komputer. Perangkat komputer yang terdiri dari jutaan komponen elektronik tidak dapat melakukan kegiatan apapun tanpa adanya software. Contohnya: sistem operasi, aplikasi.
  6. BRAINWARE
    Pemakai komputer atau orang yang mengoperasikan computer karena secanggih apapun komputer jika tidak ada orang yang mengopersikannya maka komputer tersebut tidak dapat digunakan. Contohnya: sistem analisa, operator, dan  programmer.


Definisi Struktur Kognisi Manusia


Menurut Ahmad (2004) "struktur adalah gabungan beberapa anggota yang disambungkan antara satu sama lain untuk menanggung beban yang akan digunakan keatasnya, seterusnya memindahkan beban tersebut ke tanah." Lalu, definisi kognisi menurut Dewanto, dkk (2007) adalah "suatu kegiatan fikiran, saat seseorang sadar akan objek suatu pemikiran atau persepsi."
Kognisi merupakan suatu proses dimana orang belajar sesuatu dari dunia nyata yaitu bagaimana memperoleh ilmu pengetahuan. Istilah kognisi (dalam bahasa latin mengacu pada cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau “mengenali”) mempunyai hubungan dengan hal memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan preferensi berubah.
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagi kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi,  neorosains, serta kecerdasan buatan.

Kognisi manusia adalah unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.
Menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.

Dapat disimpulkan bahwa kognitif manusia adalah kemampuan berfikir manusia terhadap satu objek untuk mengetahui tentang cara kerja otak manusia yang berhubungan dengan informasi dan model proses dengan kerja otak dan kesadaran manusia.



Hubungan antara Arsitektur dan Kognisi

Pada dasarnya komputer dan manusia saling berkaitan karena manusia membutuhkan program-program yang ada dalam program komputer yang dibutuhkan sebagai cara mempermudah pekerjaan menggunakan program yang sesuai dengan apa yang ingin di kerjakan si pengguna. Komputer adalah satu alat yang dirakit oleh manusia dan berguna juga bagi manusia yang menggunakannya. Selain untuk mempermudah manusia untuk menyelesaikan tugas oleh bantuan software atau program yang ada, komputer juga berguna untuk menyimpan file/data yang penting. Karena kapasitas memori daya ingat manusia terbatas yang dikarenakan banyak menyimpan data dalam otaknya. Komputer berguna untuk menjadikan media penyimpanan, ketika si manusia lupa dengan apa yang ingin dilakukan dengan tugasnya maka manusia bisa melihat di file yang telah tersimpan pada file dalam komputer yang sudah dibuat. Bisa saja disebut komputer adalah alat multifungsi yang di buat dengan perancangan sistem yang sudah terstruktur bagian-bagiannya.

Manusia juga dalam mempermudah pekerjaannya, melakukan berbagai upaya pengembangan teknologi untuk berbagai bidang aktivitas dan kebutuhannya. Dewasa ini teknologi yang mampu mempermudah pekerjaan manusia baik dalam bentuk pekerjaan yang mengandalkan kontribusi langsung dengan kemampuan berpikir (mengolah data dll), juga pekerjaan yang berhubungan dengan tenaga (pemograman mesin produksi) adalah komputer. Komputer dapat menyimpan dan memproses data sesuai dengan kebutuhan penggunanya, yaitu manusia. Perbedaannya adalah pengetahuan yang ada dalam otak manusia merupakan hasil dari proses perkembangan kognitif manusia tersebut. Pengetahuan bagi manusia dapat digantikan dengan nama program bila pada komputer, dan program pada komputer adalah hasil ciptaan manusia.

Dalam hal ini keterkaitan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer sangatlah erat kaitannya karena komputer dan kognisi manusia mempunyai suatu kesamaan dalam hal memproses informasi, seperti menerima (receives), menyimpan (storage), menarik (retrieves), mentranformasi (transforms), dan mentransmisi informasi (transmits). Komputer dapat menyimpan dan memproses data sesuai dengan kebutuhan penggunanya, yaitu manusia. Manusia yang menciptakan komputer dengan sistem yang menyerupai kognisi manusia dengan maksud mempermudah manusia dalam pekerjaannya. Karena manusia memiliki otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi.



Kelebihan dan Kekurangan

Selain terdapat kaitan antara arsitektur komputer dengan stuktur kognisi manusia, arsitektur komputer juga mempunyai kelebihan dan kelemahan dibandingkan dengan stuktur kognisi pada manusia. Solso (2007) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, namun komputer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif manusia.

Kelebihan komputer:
  1. Pada umumnya komputer dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat
  2. Komputer dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat
  3. Dalam waktu yang sama, komputer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data, dan lain-lain


Kelemahan komputer:
  1. Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
  2. Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
  3. Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks
  4. Komputer tidak mampu membuat kesimpulan
  5. Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah, dan lain-lain


Kelebihan otak:

  • Otak manusia memiliki sekitar ribuan kali kapasitas memori dibandingkan dengan komputer yang paling canggih. Otak manusia adalah ”storage device” atau perangkat penyimpanan yang jauh lebih dapat diandalkan. Tidak seperti komputer yang menyimpan seluruh potongan informasi di lokasi tertentu, otak manusia menyebarkan memori melalui neuron yang jumlahnya sangat banyak. Ini berarti bahwa kehilangan satu neuron tidak harus memengaruhi kinerja memori.
  • Manusia tidak perlu membaca satu persatu huruf untuk memahami sebuah kata, melainkan langsung secara keseluruhan dari satu kata tersebut. Beda halnya dengan komputer dalam pemrograman yang apabila terdapat  kesalahan dalam code maka kode tersebut tidak dapat terbaca. Contohnya dalam kode html , c++, visual basic.
  • Otak manusia tak hanya berfungsi sebagai pusat kontrol terhadap organ-organ atau anggota tubuh, tetapi juga sebagai pengendali dari semua apa yang dilakukan, dipikirkan dan rasakan.
  • Otak lebih kuat daripada komputer canggih, otak manusia bisa melakukan 38 ribu triliun operasi per detik dan dapat menyimpan sekitar 3.584 terabyte memori.
  • Energi atau daya yang digunakan otak lebih rendah daripada daya lampu pada kulkas. Otak hanya menggunakan daya sebesar 12 watt atau sekitar 17% dari total energi tubuh.
  • Otak manusia adalah organ paling kompleks dalam tubuh manusia dan bahkan merupakan ciptaan Tuhan yang paling kompleks di alam semesta. Jelas bahwa segala hal yang diciptakan oleh manusia berasal dari otaknya, sehingga dapat dikatakan bahwa otak manusia adalah fitur paling menakjubkan dalam tubuh manusia.
  • Otak manusia dengan kompleksitasnya bekerja bagaikan alat penyimpanan yang aman dalam menyimpan kenangan seseorang. Kepribadian dan kesadaran seseorang juga sangat dipengaruhi otak manusia yang mampu memberikan semangat, gerak dan emosi.
  • Otak manusia merupakan pusat komando untuk sistem saraf pusat dan juga melayani manusia dengan kemampuan fisik dan kognitif. Ini merupakan beberapa saja dari peran penting otak manusia. Namun hal yang paling menakjubkan mengenai otak manusia adalah banyak fakta tidak diketahui banyak orang terkait otak yang sedang berfungsi penuh.
Kelemahan otak:

  • Jika mengalami kerusakan ataupun penyakit pada otak misalnya saja (penderita parkinson), orang yang mengalami kerusakan pada otaknya cenderung sangat susah disembuhkan, sedangkan jika prosessor komputer rusak masih banyak kemungkinan untuk diperbaiki, jika ternyata sudah rusak parah pun prosessor komputer masih bisa diganti dengan yang lainnya. Otak tidak bisa dipindahkan di tempat orang lainnya beda halnya dengan prosessor komputer yang masih dapat dipindahkan ke komputer lainnya. 
  • Otak itu sekali dia mati, mati dalam arti tidak terkena aliran darah lima menit saja, maka dia akan mati. Dan rule-nya sampai saat ini, yang mati itu tidak bisa hidup kembali. Otak adalah kabel. Dia ibarat bongkahan kabel, yang isinya miliaran kabel. 
  • Terlalu sering mengalami jet lag dapat merusak daya ingat (memori manusia). Hal ini terjadi karena hormon stres yang dilepaskan selama jet lag dapat merusak lobus temporal dan memori.




SOURCE:


Ahmad, Yusor. 2004. Teori Struktur. Malaysia : UTM.
Alfatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Dewanto, Dr.George. Dkk. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana
Penyakit saraf. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Solso, R. L., Maclin, O.H., & Maclin, M. K. (2007).Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Jakarta:Erlangga.
Syafrizal, M. (2005). Pengantar jaringan komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
http://biologimediacentre.com/inilah-otak-manusia/ 
http://www.menshealth.co.id/kesehatan/antar.kita/memaksimalkan.kemampuan.otak/004/004/165 
http://www.psikologiku.com/definisi-pengertian-kognisi-dalam-psikologi-menurut-para-ahli/ 
http://teknologi.inilah.com/read/detail/2018843/20-fakta-unik-tentang-otak-manusia 
https://www.techopedia.com/definition/26757/computer-architecture 
http://budisma.net/2014/11/cara-kerja-cpu.html

*photos from google

#SIP Pengertian Informasi & Sistem Informasi Psikologi

Informasi

Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Definisi informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. 
  • Menurut Gordon B. Davis, "informasi adalah data yang telah dirposes/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.
  • Menurut Jogiyanto (2005) "informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan."
  • Menurut Alamsyah (2005) "informasi adalah data yang telah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan."
  • Selain itu, menurut Bodnar & Hopwood (2000) "informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar."
  • Begitu pula menurut Sutabri (2012) "informasi adalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan."

Informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Sabarguna, 2003):
  1. Data yang telah diolah
  2. Bentuknya lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima
  3. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata
  4. Digunakan untuk mengambil keputusan


Sedangkan menurut Gordon B. Davis (2002), informasi dalam lingkup sistem informasi, memiliki beberapa ciri:
  1. Benar atau salah, ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
  2. Baru, informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
  3. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
  4. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah tau palsu sebelumya.
  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.


Berdasarkan pengertian menurut tokoh-tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang diolah dengan cara tertentu lalu diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.


Sistem Informasi Psikologi (SIP)

Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Menurut Hanif Al Fatta (2007) "sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain."

Menurut Amsyah, "sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan"  (Amsyah, 2000).

Menurut Jogiyanto, “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto,2005).

Menurut Samiaji Sarosa (2009) "sistem adalah sekumpulan komponen atau subsistem, sehingga sistem terdiri dari beberapa subsistem dan demikian juga sebaliknya."

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan.


Pengertian Informasi

Menurut Zulkifli Amsyah (2005) "informasi adalah data yang sudah diolah ke dalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan pemakaian informasi tersebut."

Menurut Kursini & Menurut Laudon (dalam Gaol, 2008) "informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia."

Andri Kaniyo (2007) "informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi."

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan, informasi adalah data yang sudah dibentuk sesuai dengan keperluan yang bermanfaat dalam mendukung sumber informasi.


Pengertian Psikologi

Menurut Arief Budiman (2006) psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, khususnya dari segi kejiwaannya.

Menurut Nasarudin Latif (1996) Psikologi ialah ilmu yang membahas keadaan jiwa dan gerak kegiatan (aktivitas) serta karya jiwa manusia.

Menurut Dali Gulö (1982) dalam kamus psikologinya, psikologi yaitu ilmu yang mempelajari proses-proses mental dan perilaku makhluk hidup, ataupun proses-proses mental dan perilaku itu sendiri.

Menurut Sri Patma Sukartini & M. Imam Faisal Baihaqi (2007) psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang membahas keadaan jiwa dan perilaku makhluk hidup dalam  berinteraksi dengan lingkungannya.



Pengertian Sistem Informasi Psikologi

Sistem Informasi Psikologi adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contoh nyata dari pengaplikasian SIP dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi).

Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007) "sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan."

Menurut Irene Joos, dkk (2009) "sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input/ proses/ output."

Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) "sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal."

Dari keseluruhan uraian mengenai sistem, Informasi, dan psikologi di atas, maka dapat kita coba tarik kesimpulan bahwa definisi “Sistem Informasi Psikologi” adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contoh nyata dari pengaplikasian SIP dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi).


Komponen Sistem Informasi

Karakteristik sistem, yaitu :

  • Komponen sistem (component)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.
  • Batasan Sistem (boundaries)
    Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.
  • Subsistem
    Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.
  • Lingkungan Luar Sistem (environment)
    Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
  • Penghubung Sistem (interface)
    Media penghubung antar suatu subsistem dengan subsistem lain.
  • Masukan Sistem (input)
    Energi yang masuk ke dalam sistem berupa perawatan dan sinyal.
  • Keluaran Sistem (output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan
  • Pengolahan Sistem (process)
    Suatu sistem dapat memilikisuatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
  • Sasaran Sistem (object)
    Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

Melihat definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.



Fungsi dari Sistem Informasi & 
Sistem Informasi Psikologi


Fungsi dari Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki banyak peranan dalam suatu organisasi/institusi/perusahaan diantaranya adalah : turut serta dalam pelaksanaan tugas rutin: mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendalian dalam sistem; mengkoordinasikan subsistem-subsistem; dan mengintegrasikan subsistem-subsistem yang ada. Selain mempunyai banyak peranan sistem informasi juga mempunyai kemampuan yang dimiliki diharapkan dapat meningkat produktivitas, mengurangi biaya-biaya tertentu, meningkatkan servis terhadap konsumen, dan peningkatan dalam pengambilan keputusan.


Fungsi dari Sistem Informasi Psikologi

Contoh nyata dari pengaplikasian Sistem informasi psikologi dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, sistem informasi psikologi yang seperti ini membuat proses yang lebih efektif serta efisien.





SOURCE:

Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologiumum (edisi revisi 2009). Jakarta: RINEKA CIPTA.
Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Budiman, A. (2006). Kebebasan, negara pembangunan. Jakarta: Alfabet.
Davis, Gordon B. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informai Manajemen Bagian I Pengantar (Cetakan kedua belas).
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Gulö, D. (1982). Kamus Psychologi. Universitas Michigan: Tonis.
Husein, M.F. dan Wibowo, A. 2002. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Jogjakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Marimin, Tanjung & Prabowo. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor : Grasindo.
Sabarguna, Boy S. 2003. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Jogjakarta: KONSORSIUM Rumah Sakit Islam Jaten-DIY.

*photos from google

#SIP Etika Menulis Artikel Online



 Di zaman yang serba teknologi sekarang ini banyak sekali perubahan yang terjadi seperti majalah, koran, dan berita yang beralih ke dalam media elektronik. Banyak kemudahan yang kita rasakan karena peralihan ini, salah satunya saat kita ketinggalan berita karena tidak sempat menonton televisi, kini kita bisa mencarinya di internet atau bahkan adanya news update yang bisa kita baca setiap waktu. Namun sumber-sumber informasi atau artikel-artikel yang kita bisa temukan dengan mudah di internet ini banyak yang belum memenuhi kriteria atau etika menulis artikel yang baik secara online, misalnya penempatan tanda baca atau penulisan EYD yang tidak sesuai, tidak mencantumkan sumber dari apa yang dikutip dalam artikelnya, dan hal-hal kecil lainnya yang sebenarnya berdampak besar jika kita tidak memperhatikan dengan teliti. Bayangkan saja jika Anda mengambil foto milik orang lain dan memasukkannya ke dalam artikel Anda, namun Anda tidak menuliskan sumber asal foto tersebut, tidak menutup kemungkinan pemilik foto tersebut akan membawa Anda ke ranah hukum. Huuuh.... ngeri ya....



Nah! Pada artikel ini saya ingin memberikan informasi yang sekiranya membantu kawan-kawan sekalian untuk menulis artikel yang baik dan benar di media online. Yuk check it out! ^^

Kenapa sih saat kita menulis diperlukan etika? Tulisan merupakan media untuk mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain. Kesalahpahaman mengakibatkan pesan yang hendak disampaikan melalui tulisan tidak dapat dimengerti atau terjadi kesalahpahaman pada orang lain. Kesalahpahaman ini sering terjadi akibat :
  • penempatan tanda baca yang tidak sesuai
  • pilihan kosa kata yang tidak pas
  • kalimat yang tidak efektif
  • paragraf yang tidak koheren
  • tulisan tidak mudah dicerna

Tulisan yang harus diperhatikan:

* penggunaan titik, koma, dan tanda-tanda baca lainnya.
* rangkaian kalimat yang baik dan teratur, enak dibaca, mudah dipahami oleh pembaca.
* Teknik-Teknik Penulisan: Kata pembuka dan penutup sesuai proporsi. Mengikuti aturan main penulisan sebagai tulisan ilmiah. Bagian isi (diskusi) lebih dominan dalam tulisan.
  1. Obyektif : Berdasarkan kondisi faktual.
  2. Up to date: Tulisan merupakan perkembangan ilmu mutakhir.
  3. Rasional : berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik timbal balik.
  4. Reserved : tidak overclaiming, jujur, lugas, dan tidak bermotif pribadi.
  5. Efektif dan Efisien : Tulisan merupakan media komunikasi yang berdaya tarik tinggi.


Kode etik penulis:

– Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.
– Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah.
– Pelanggaran tersebut diantaranya:
  1. Fabrikasi data: ‘mempabrik’ data atau membuatbuat data yang sebenarnya tidak ada atau lebih umumnya membuat data fiktif.
  2. Falsifikasi data: bisa berarti mengubah data sesuai dengan keinginan, terutama agar sesuai dengan simpulan yang ‘ingin’ diambil dari sebuah penelitian.
  3. Plagiarisme: mengambil kata-kata atau kalimat atau teks orang lain tanpa memberikan acknowledgment (dalam bentuk sitasi) yang secukupnya.
Adapun 3 hal penting yang harus diperhatikan tentang etika dan kode etik dalam penulisan pada sebuah media adalah sebagai berikut:
  1. Gunakan bahasa yang sopan, baik dan benar
    Gunakanlah bahasa yang sopan pada saat menulis sebuah artikel atau berita di sebuah media online. Karena internet tersambung dengan akses yang mencakup seluruh dunia. Dimana artikel atau berita yang kita muat pada internet dapat dibaca oleh siapapun dari berbagai kalangan masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita tidak menggunakan bahasa yang sopan maka cara pandang seseorang terhadap kita akan berdampak buruk pada pribadi serta lingkungan kita sendiri. Janganlah menyingkat sebuah kata dalam pengetikan suatu artikel. Seperti kata “yang” disingkat menjadi “yg”, “kepada” menjadi “kpd dan lain sebagainya. Hal itu hanya membuat pusing seseorang yang membaca artikel kita.

  2. Gunakan huruf kapital (capslock) seperlunya
    Gunakanlah huruf kapital pada penulisan seperlunya. Karena jika kita menuliskan dengan menggunakan huruf kapital secara dominan, kata yang tertulis dapat berarti lain bagi seseorang yang membacanya. Sebaiknya tulislah berita atau artikel dengan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif. Karena pembaca sangat tertarik terhadap suatu artikel atau berita yang ditulis secara komunikatif. Bahasa yang baik dan benar pun memudahkan pembaca mengerti maksud dan inti dari sebuah berita yang disampaikan oleh kita sebagai penulis.

  3. Menggunakan EYD yang sesuai
    Selain menggunakan bahasa yang sopan, penulisan dalam media pun harus menggunakan EYD yang sesuai. Dikarenakan penulisan yang menggunakan EYD secara yang sesuai pun dapat memudahkan pembaca untuk mengerti inti dari sebuah tulisan yang kita tulis, dan juga dapat memberikan kesan yang positif terhadap pribadi si penulis. Tak jarang sebuah tulisan di media online digunakan untuk referensi tulisan bagi seseorang. Jadi jika sebuah artikel yang di tulis tidak memperhatikan EYD dengan baik sebagus apapun isi dari artikel tersebut orang lain tidak akan menjadikannya sebagai referensi.

Berikut ini kode etik jurnalistik dituangkan beberapa peraturan yang mendasar sebagai berikut bahwa Wartawan Indonesia :
  1. Bersikap independen untuk menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk,
  2. Menempuh cara-cara yang profesional,
  3. Menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah,
  4.  Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
  5. Tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
  6. Tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
  7. Memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
  8. Tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
  9. Menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
  10. Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
  11. Melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Etika dan faktor penting dalam penelitian dan tulisan ilmiah

Seperti telah disampaikan sebelumnya, bahwa kegiatan penelitian ilmiah (scientific research) dibangun atas dasar kepercayaan (trust), baik kepercayaan dari para peneliti maupun kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan ini akan terpelihara jika perilaku komunitas ilmiah atas nilai tersebut mengikuti etika ilmiah yang berlaku dan tercermin dalam tulisan ilmiahnya. Sebagai pegangan dalam mengikuti etika ilmiah ini setiap bidang ilmiah, profesi, bahkan publikasi penelitian mengeluarkan peeraturan / petunjuk etika ilmiah / profesi/publikasi (sebagai contoh, lihat lampiran, Code of Ethics of Engineers). Dalam melaksanakan penelitian, permasalahan etika penelitian yang sering muncul adalah hal yang berhubungan dengan pembagian penghargaan yang tidak adil diantara anggota tim peneliti. Pembagian penghargaan ini meliputi: tanggung jawab penyerahan atau pembahasan permohonan dana, tanggung jawab penggarapan penelitian, dan penyertaan nama penulis tulisan / artikel ilmiah. 
Hal lainnya selain yang menyangkut integritas penelitian tersebut adalah yang menyangkut penggunaan subyek penelitian (manusia atau binatang) dan keselamatan laboratorium (Whitbeck, 1998). Pengertian yang lebih sempit tentang permasalahan etika ilmiah / penelitian adalah apa yang dikategorikan sebagai kejahatan penelitian (research misconduct). Tiga hal yang secara nyata dikategorikan kejahatan penelitian adalah fabrikasi (fabrication), falsifikasi (falsification), dan plagiarisme (plagiarism). Dalam etika penelitian, pengertian fabrikasi adalah mengarang (making up) data, eksperimen, atau informasi yang signifikan dalam mengusulkan, melakukan, atau melaporkan penelitian. Sedangkan pengertian falsifikasi adalah mengubah atau mengaburkan data atau eksperimen, atau mengaburkan sesuatu yang signifikan. Plagiarisme adalah menyalin sesuatu, atau menampilkan grafik atau gagasan orang lain, yang dinyatakan atau terkesan sebagai hasil dirinya. Plagiarisme ini termasuk kategori pelanggaran kepemilikian intelektual (ABET, 2001a, Whitbeck, 1998). 
Dari ketiga hal yang secara nyata dikategorikan sebagai kejahatan penelitaian tersebut, hal yang kritis yang dapat secara tidak sadar terjebak pada kategori ini adalah plagiarisme. Oleh karena itu penulis artikel ilmiah harus secara sadar dan jelas menyatakan menggunakan sumber atau hasil penelitian orang lain, serta harus mengikuti tata-cara dan aturan penulisan cuplikan atau acuan (citation) suatu tulisan/artikel ilmiah yang berlaku. Pernyataan atau acuan dalam suatu tulisan/artikel ilmiah merupakan bentuk penghargaan pada peneliti lain. 

Sebagai referensi, untuk etika penulisan artikel ilmiah pada jurnal, berikut disajikan kewajiban etika bagi penulis dari American Chemical Society (ACS, 1996) :
  • Kewajiban utama penulis adalah mempresentasikan hasil penelitiannya secara akurat dan secara objektif membahas hasil penelitian tersebut.
  • Penulis harus menyadari bahwa setiap halaman jurnal merupakan suatu sumber penting dan memerlukan biaya. Oleh karenanya, penulis wajib untuk menggunakan jumlah halaman secara bijak dan ekonomis.
  • Laporan utama suatu penelitian harus ditulis secara rinci dan menyertakan referensi tentang informasi yang diambil dari sumber umum (public reference) sehingga dapat ditelusuri kembali oleh peneliti lain.
  • Penulis harus merujuk hasil-hasil penelitian lainnya yang mempengaruhi wujud penelitian yang dilakukan, sehingga memudahkan pembaca dalam menelusuri penelitian sebelumnya yang secara esensial mempengaruhi pemahaman penelitian yang dilakukan.
  • Suatu yang membahayakan seperti peralatan, material, atau prosedur yang digunakan dalam penelitian harus dinyatakan secara jelas dalam laporan penelitian. Pemecahan laporan penelitian harus dihindari. Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian secara mendalam harus mengorganisir laporannya agar dipublikasikan secara lengkap di jurnal yang memiliki lingkup penelitian yang sama. Pembaca akan mendapatkan kemudahan jika penelitian yang saling terkait dipublikasikan dalam satu atau hanya beberapa jurnal.
  • Saat mengajukan sebuah manuskrip untuk dipublikasi, penulis harus menyampaikan ke pihak editor jika ada manuskrip lain yang berkaitan sedang direvisi atau diproses oleh editor lain. Copy dari manuskrip tersebut beserta penjelasan korelasi antara kedua manuskrip harus dikirimkan kepada editor.
  • Penulis tidak dibenarkan mengajukan manuskrip yang esensinya sama ke beberapa jurnal yang berbeda. Secara umum, diperbolehkan untuk mengajukan kembali manuskrip yang sama jika manuskrip tersebut merupakan keterangan yang lebih rinci dari manuskrip sebelumnya yang masih singkat, atau manuskrip tersebut telah ditolah untuk dipublikasikan oleh editor sebelumnya.
  • Penulis harus menyatakan sumber dari setiap informasi yang dikutip, kecual informasi yang telah menjadi pengetahuan umum (common knowledge). Informasi yang diperoleh secara tertutup, seperti halnya dalam pembicaraan, korespondensi, atau diskusi dengan pihak ketiga, hanya digunakan dalam laporan penelitian apabila ada izin eksplisit dari penelitinya.
  • Sebuah penelitian atau eksperiman adakalanya menjadi pijakan untuk mengkritik penelitian lainnya. Jika dipandang perlu, kritik tersebut dapat dipublikasikan dalam suatu laporan penelitian. Namun, kritik yang bersifat pribadi (personal) tidak dapat dibenarkan.
  • Penulis pendamping dalam suatu laporan penelitian adalah orang-orang yang telah memberikan kontribusi ilmiah secara signifikan, serta turut bertanggung jawab atas hasil penelitian yang dilaporkan. Kontribusi dalam bentuk lain harus dinyatakan dalam catatan kaki (footnote) atau bagian ucapan terima kasih (acknowledgement). Seorang yang berkontribusi secara administratif tidak dapat dinyatakan sebagai penulis pendamping. Penulis pendamping yang telah meninggal dunia tetap dicantumkan namanya sebagai penulis pendamping dengan tambahan catatan kaki tanggal meninggalnya penulis pendamping tersebut. Penulis yang mengirimkan manuskrip berkewajiban meminta persetujuan kepada penulis pendamping dan memberikan draft copy manuskrip tersebut.
  • Penulis harus menyampaikan kepada pihak editor jika manuskrip tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan, misalnya : penulis sedang memberikan konsultasi atau menerima bantuan finansial dari sebuah perusahaan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian yang akan dipublikasikan. Penulis harus menjamin tidak ada suatu ikatan kontrak atau perjanjian yang mempengaruhi informasi yang terkandung dalam manuskrip.



SOURCE:

Rifai, Mien A.  2004. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; cet. 4.
Sumadira, Haris .2008. Jurnalistik Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Wibowo, Wahyu. 2009. Menuju Jurnalisme Beretika. Jakarta: Kompas Media Nusntara. 
WS., Titik. 2003. Kode Etik / Tanggung Jawab Penulis. Yogyakarta:Pink Books, PUSBUK, dan Taman Melati.
Toha, I. S. 2001. Teknik dan Etika Penulisan Artikel Ilmiah. 
Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri ITB.

*photos from google
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net