Kamis, 13 Oktober 2016

#SIP CBIS (Computer Based Information System) dan Evolusi CBIS

Perkembangan program-program komputer yang sengaja dirancang untuk memudahkan manajemen dalam mengelola informasi sangat pesat. Aplikasi di berbagai bidang pun semakin luas, terutama aplikasi dibidang bisnis yang dimaklumi sebagai indikator kemajuan suatu peradaban manusia. Pada dunia bisnis dikenal beberapa jenis aplikasi program komputer untuk mendukung kinerja suatu bisnis, seperti apikasi yang berkaitan dengan psikologi, apiikasi yang berkaitan dengan bidang psikotes aplikasi yang berkaitan dengan bidang pengambilan keputusan, aplikasi yang berkaitan dengan bidang informasi psikologi bahkan sampai kantor maya (Virtual office) dan sistem berbasis pengetahuan. Seluruh apikasi pragram komputer atau lebih dikenal dengan software dibidang bisnis tersebut dikenal dengan istilah sistem informasi berbasis komputer (dalam Saliman, 2012).

1. Pengertian CBIS

Computer based information system - CBIS (sistem informasi berbasis komputer) adalah sistem informasi untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengendalikan peranti keras dan lunak komputer. CBIS (Computer Based Information System) mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Menurut Sihete (2014), Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.

Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem informasi merupakan sistem pembangkit pembangit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat, dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

CBIS memiliki lima subsistem, yaitu sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem otomatisasi perkantoran, dan sistem ahli. Setiap subsitem ini dapat memberikan informasi yang akan digunakan dalam manajemen kualitas. CBIS telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis. Suatu model CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi sistem informasi yang berbasiskan computer yang tahapannya memperlihatkan perkembangan kemajuan teknologi system informasi sekaligus pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan.


2. Fungsi CBIS
  • Mendapatkan, mengumpulkan, mengolah, mendistribusikan dan menyimpan informasi,
  • Me-manage dan menggunakan informasi sebagai pengambilan keputusan,
  • Memecahkan masalah terstruktur/program bagi kalangan manager,
  • Pembuatan dan pengolahan laporan, pembedayaan komunikasi aktivitas organisasi,
  • Kecanggihan sistem, sehingga meniru kecedasan manusia.

3. Komponen CBIS 
  • Database  : Data yang diperoleh dan kemudian diproses untuk menjadi sebuah Informasi.
  • Procedure : Langkah – langkah dijalankan melalui serangkaian aksi yang menghasilkan informasi yang diinginkan.
  • Hardware : Perangkat yang biasanya berupa komputer yang di gunakan untuk memproses data.
  • Software : Komponen penunjang hardware.
  • Telecommunication : Teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ketempat lain.
  • Human : Pelaku atau penggerak dari komponen – komponen CBIS yang lainya sehingga di hasilkan informasi yang di lakukan. Selain itu Human juga  digunakan sebagai pengambilan keputusan yang di jadikan sebagai Perencanaan, Pemecahan Masalah, dan Kebijakan.

4. Evolusi dan Aplikasi CBIS

Menurut Saliman, dalam beberapa hal, nilai CBIS juga dapat dipertimbangkan dari siklus CBIS. Tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup yaitu : lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem (system life cycle – SLC), dan terdiri dari tahap-tahap berikut: (1) Perencanaan; (2) Analisis; (3) Rancangan; (4) Penerapan; dan (5) Penggunaan.

Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa CBIS mempunyai biaya yang tinggi. Cepat atau lambat, sifat dinamis kebutuhan informasi akan melampaui kemampuan sistem informasi, sehingga sistem itu harus diperbarui. Tahap-tahap siklus hidup sistem membentuk suatu pola lingkaran. Saat suatu sistem berakhir masa kegunaannya dan harus diganti, suatu siklus hidup baru dimulai, diawali dengan tahap perencanaan.

Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung  jawab atas siklus hidup sistem. Sesuai dengan penekanan pada manajer sebagai pemakai, tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer. Manajer ini adalah manajer dari unit organisasi tempat diaplikasikannya komputer dan dapat ditempatkan di mana saja di dalam perusahaan.

Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu :

  1. Berfokus pada Data (electronic data processing – EDP)
    Didukung dengan munculnya punched card dan key driven book keeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).

  2. Berfokus pada Informasi (information management system – IMS)
    Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Raymond mcLeod, Jr). Integrasi manusia atau mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen dan pengambilan keputusan pada suatu organisasi (Gordon B. Davis). Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen. 

    - Elemen-elemen SIM : Hardware, Software, Procedure, Database, Model
    - Tujuan : Memenuhi Kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan .

  3. Berfokus pada Komunikasi (office automation – OA)
    OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office). Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan.

    - Fungsinya : Untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan dan menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.

    - Tujuan Otomatisasi Kantor: Penghindaran biaya, Pemecahan masalah kelompok, Sebagai pelengkap,

    - Aplikasi Otomatisasi Kantor: Word Processing, Email, Voice mail, Electronic calendaring, Audio Conferencing, Video conferencing, Computer conferencing, Facsimile transmission, Video text, Imaging, dan Dekstop publishing.

  4. Berfokus pada Konsultasi (artificial intelligence/expert system – AI/ES)
    Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah. Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases systems). 

    - Komponen sistem pakar :
    a) User interface, memungkinkan pemakai untuk dapat berinteraksi dengan sistem pakar
    b) Knowledge base, menyimpan pengetahuan gabungan yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
    c) Inference engine, memberi kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base.
    d) Development engine, digunakan oleh ahli dan analisis sistem untuk menciptakan sistem pakar.

    - Output sistem pakar : menjelaskan pertanyaan, menjelaskan pemecahan masalah






SOURCE:

Fatta, H.A (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Gaol, C. J. L., (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
http://fe.unpas.ac.id/fe_app/uploaduser/artikel/teguh-cbis01.pdf
http://www.teach-ict.com/contributors/mark_bebbington/Computer_Based_Information_System.doc
http://www.perpuskita.com/cbis/624/
Laudon, K.C. & Laudon, J.P. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Umar, H. (2005). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Vanta, Rivany. (2011). Evolusi sistem informasi berbasis komputer. Diakses tgl 13 Oktober 2016.

*pictures from google

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net